Pages

Thursday, January 31, 2013

#Day16 Tuhan Terpenjara

Tuhan terpenjera
Di setiap tembok berkubah yang menjulang ke angkasa
Tuhan terpenjara
Pada bingkai hati yang sengsara
Tuhan terpenjara
Pada setiap derai air mata dan doa pilu nestapa
Tuhan terpenjara
Pada sekat akhirat yang melegenda
dan pekat dunia nyata
Tuhan terpenjara
Saat kehadirannya ketika tak ada tawa
Selebihnya, Tuhan tak pernah ada


Saturday, January 19, 2013

#Day15 Dipublish atau Enggak ya?

          Pada saat #30hariblogging jilid pertama, setiap kali saya sudah menulis untuk postingan di blog saya seringkali befikir "dipublish gak ya?". Pikiran itu muncul karena ada perasaan ragu bahwa apa yang saya tulis tidak akan dipahami orang yang membaca tulisan saya. Kadang saya juga merasa bahwa tulisan saya tidak ada kualitasnya sama sekali, membosankan, tidak menarik, atau kadang-kadang saya merasa malu dan takut jangan-jangan orang akan dengan mudahnya menilai saya melalui apa yang saya tulis.

         Tiba-tiba saya teringat masa-masa awal saya kuliah. Setiap ada tugas writing  saya selalu merasa ragu untuk mau membacakan hasil tulisan saya. Tapi alhamdulillah, berkat dorongan para dosen, saya selalu berfikir "ngapain takut atau ragu? udah nulis tapi gak mo dibaca kan sayang". Hal ini jugalah yang kemudian mendorong saya untuk mempostingan setiap tulisan saya pada #30hariblogging jilid pertama, walaupun saya tidak benar-benar yakin kalau tulisan saya menarik atau tidak.
         
         Bertemu lagi dengan aktifitas blogging selanjutnya, #30hariblogging jilid dua, saya juga pada awalnya merasakan perasaan-perasaan negatif seperti yang saya sebutkan di atas. Hingga akhirnya saya bertemu dengan sebuah kicauan di Twitter yang isinya kurang lebih seperti ini, "Menulis merangsang pemikiran. Jadi saat anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk di tulis, tetaplah mencoba untuk menulis." Kicauan tersebut kemudian membuat saya tak ragu lagi untuk memposting setiap hasil tulisan saya.
        
        Bagaimanapun juga tulisan-tulisan yang saya posting merupakan sebuah hasil pemikiran saya. Sayang jika apa yang sudah saya tulis kemudian saya buang begitu saja. Atau setidaknya jika kemudian tulisan yang sudah saya tulis kemudian tidak saya publish, sepertinya hal tersebut akan membuat saya malas untuk menulis karena selalu merasa tulisan saya jelek. Akibatnya, saya akan menunggu hingga akhirnya saya mendapatkan ide tulisan yang menurut saya bagus, walaupun sebenarnya bisa jadi sama jeleknya.
       
        Intinya, saya berusaha untuk selalu berproses. Hasil bukanlah hal pertama dan paling utama. Jika selalu memikirkan hasil, saya mungkin tidak akan pernah menulis. Yang paling utama adalah proses untuk selalu belajar menulis. Bagaimanapun dan seperti apapun tulisannya, selama itu tidak menyinggung dan menyakiti orang lain dan 'saya merasa' bahwa tulisan itu layak untuk dipublish, maka saya akan mempublishnya.

        

Friday, January 18, 2013

#Day14 Berpura-puralah

Hidup itu hanya kepura-puraan. Semakin pintar kita berpura-pura semakin menentukan hidup kita. Setidaknya itulah yang pernah saya simpulkan dari penjelasan dosen saya 2 tahun yang lalu.

Jadi, jika ingin jadi orang kaya berprilakulah layaknya orang kaya. Bekerja dengan giat. Bertahan dengan letih. Merasa banyak harta walau sebenarnya pas-pasan. Berbagi dan bersedekah layaknya orang kaya (yang bersedekah) walau tak banyak. Jika ingin miskin, lakukanlah kepuraan yang sebaliknya.

Jika ingin jadi pintar bersikaplah seperti orang pintar. Belajar dengan rajin. Belajar tidak hanya dari bangku sekolah dan kurangi keluh-kesah. Jika ingin bodoh, bertingkahlah layaknya orang bodoh.

Jika ingin bahagia bertingkahlah seperti orang bahagia. Tetap tersenyum walau banyak masalah. Tetap tenang dan tak gundah. Tidak merasa terbebani oleh segala hal yang berat. Jadikan Allah teman di setiap langkah. Jika ingin susah, ya anggap aja setiap yang dilalui dalam hidup sebagai petaka.

Jika ingin jadi penulis,
Jika ingin jadi pengajar,
Jika ingin jadi pengusaha,
Jika ingin jadi programmer,
Jika ingin jadi yang lainnya,
Ya, berpura-puralah layaknya yang kita inginkan.

Thursday, January 17, 2013

#Day13 Hujan

Hujan itu berkah
yang mampu menyejukkan rongga hidup yang gerah
Hujan itu bukan musibah
yang tak perlu sumpah serapah
Hujan itu indah
Ya, indah
Seindah kasih Tuhan yang tak pernah lelah
Hujan itu anugrah
yang mampu hidupkan bunga-bunga yang lama tak merekah
lalu kenapa manusia menganggapnya salah
saat ia turun mereka menyebutnya masalah
lalu menjadikannya sebagai alasan tuk berkeluh kesah
Entahlah.

Wednesday, January 16, 2013

#Day12 Nanya Film

          Ada dua film yang sampe sekaranng saya belum ngerti apa maksudnya, jalan ceritanya, hubungannya apa, pokoknya nggak ngerti. Cloud Atlas dan Triangle. Menurut saya, jika dilihat dari polanya, kedua film tersebut hampir sama dengan film The Hours, Inception, dan Vintage Point. Cuma  ketiga film tersebut saya ngerti, setidaknya pada akhir cerita saya bisa bilang "Oh, gitu toh" atau "oh gini tah". Tapi kalau Cloud Atlas dan Triangle sampek akhir saya cuma bisa bilang, "ni film maksudnya apaan sih?".
          Ada yang bisa bantu gak? tolong donk!







*Lagi malas nyari jawaban sendiri
*Lagi gak nemu bahan yang mo dibahas buat postingan
*Itung2 ngurangin utang postingan walaupun pendek banget

Tuesday, January 15, 2013

#Day11 Belajar dari Fiksi


          Belajar kehidupan tidak selamanya tidak selamanya harus dari kenyataan yang kita lihat. Fiksi juga bisa menjadi sumber pembelajaran hidup. Saya masih ingat apa yang pernah diajarkan oleh salah satu dosen saya yang mengatakan “dari fiksi kita bisa memanusiakan manusia.” Pada awalnya saya tidak memahaminya, namun kemudian saya mengerti bahwa fiksi memberikan banyak pelajaran hidup. Kenapa? Fiksi sendiri merupakan representasi kehidupan nyata. Saya sendiri sering tiba-tiba berkata seperti ini, “oh ya, ya” atau “wow”saat membaca atau berdiskusi tentang fiksi. Maka juga tak heran jika banyak orang yang menangis, tertawa, takjub, dan mungkin memiliki ekspresi-ekspresi yang lain saat menonton atau membaca fiksi.
          Beberapa bulan yang lalu saya memahami bahwa fiksi bisa dipahami sebagai sebuah upaya mengkonstruksi atau merekonstruksi sebuah pemahaman tentang realitas. Saya tidak mengingkari hal tersebut karena memang banyak fakta yang terjadi justru karena dipengaruhi oleh fiksi. Secara sederhananya, antara fakta dan fiksi tidak bisa dipisahkan. Nah, di sinilah sisi-sisi menarik yang bisa kita pelajari.
          Dalam beberapa hari ini saya menonton beberapa film yang kebanyakan diangkat dari novel. Saya menemukan banyak hal menarik yang bisa menjadi pelajaran buat kehidupan saya. Di antara hal-hal menarik yang bisa dijadikan pelajaran hidup adalah adanya beberapa ungkapan-ungkapan baik dari karakter maupun narrator. Namun demikian, dalam postingan kali ini saya tidak akan membahasnya. Saya hanya akan mengutip beberapa kutipan dari film tersebut yang menurut saya menarik. Kutipan-kutipan tersebut di antaranya adalah:
“You is kind, you is smart, you is important” (The Help)
Start appreciating the memories you have and stop begrudging the ones you never got to make” (The Lucky One)
“It's easy to misunderstand something when you hear it out of context” 
(We Need to Talk about Kevin)
“Truth is singular. Its versions are mistruths” (Cloud Atlas)
“Whoever saves one life, saves the world entire” (Schindler’s List)


Monday, January 14, 2013

#Day10 The Help


Pada postingan kali ini, saya mencoba untuk mengulas film (secara sangat singkat sekali) yang pernah saya tonton. Soalnya sudah lama sekali saya tidak mengulas film (lebih tepatnya nggak pernah). Judul film yang akan saya ulas adalah The Help. The Help merupakan sebuah film yang diadopsi dari sebuah novel dengan judul yang sama, karya  Kathryn Stocket. Film tersebut dirilis pada 2011 sedangkan novelnya diterbitkan pada 2009.

Film tersebut berkisah tentang kehidupan masyarakat Amerika pada tahun 60an yang menganggap bahwa orang kulit hitam berada di level yang lebih rendah daripada orang kulit putih. Salah satu karakter yang bernama Skeeter ingin menulis sebuah buku yang menggambarkan tentang kehidupan orang-orang kulit hitam yang saat itu kelas sosialnya hanya sebagai pembantu bagi orang kulit putih. Keinginan ini muncul setelah Skeeter melihat sikap temannya dalam memperlakukan pembantu mereka. Namun, hal tersebut bukan hal yang mudah karena pada saat itu undang-undang yang berlaku melarang orang-orang Amerika menulis tulisan yang berkenaan dengan orang kulit hitam.

Dengan bantuan Aibeileen, salah seorang kulit hitam, Skeeter mulai menulis kisah orang kulit hitam. Pada awalnya Aibeileen tidak mau membantu Skeeter dalam penulisan tersebut, namun akhirnya dia pun mau bahkan pada akhirnya dia mampu mengajak tetangga-tetangganya yang lain yang memiliki profesi yang sama. Skeeter sendiri pada masa kecilnya pernah diasuh oleh seorang pembantu kulit hitam yang bernama Constantine yang kemudian alasa kepergiannya tidak diketahui oleh Skeeter. Skeeter pun menuliskan kisah hidup Constantine bersamanya. Buku yang dia tulis kemudian diberi judul “The Help”.

Menurut saya, film tersebut sangat menarik dan sangat saya rekomendasikan untuk ditonton. Walaupun bercerita tentang permasalahan ras yang menurut saya cukup serius, tapi ada sisi-sisi yang lucu yang kadang membuat saya tertawa sendiri saat menontonnya. Untuk lebih detailnya silahkan tonton filmnya.  


#Day9 Bebas Terbatas


Jika ada keharusan untuk memilih
      1.      Hanya tiga kata apa yang akan kau ucapkan untuk merepresentasikan dirimu,
      2.      Hanya tiga tempat yang akan kau tempati dan bermain-main di dalamnya,
      3.      Hanya tiga orang yang kau ingin hidup bersamanya,
      4.      Hanya tiga jenis makanan dan minuman untuk kau konsumsi,
      5.      Hanya tiga jenis pakaian untuk kau kenakan,
      6.      Hanya tiga jenis alat yang akan kau gunakan untuk hidupmu,  
      7.      Hanya tiga jenis waktu yang boleh kau jalani,
Apa dan siapa yang akan kau pilih?
Bersyukurlah, saat ini kau tak perlu memilih pilihan-pilihan di atas karena masih begitu banyak pilihan yang bebas untuk kau pilih. Tapi ingat kau bebas tapi terbatas oleh pilihan-pilihan orang lain yang juga bebas memilih. Makanya, banyak sekali pilihan dan mimpimu yang belum bisa kau raih karena sudah dipilih dan diraih oleh orang lain. Dan akan hanya ada dua kemungkinan dengan pilihan dan mimpi-mimpimu, kau menunggu giliran atau kau tak kan pernah sama sekali mendapatkan giliran.
Sekarang, jalani saja giliran yang kamu miliki dengan sepenuh hati, karena membenci, mencaci, dan menyesali yang kau jalani sama saja membenci, mencaci, dan menyesali hidupmu, dan hidupmu adalah dirimu sendiri.

#Day8 Arah


Langkah ini bukan langkah lelah
Hanya sesekali berhenti melihat arah
Bukan karena kaki mulai goyah
Hanya saja untuk merasakan getaran yang mulai tak terasah
Kemudian ku petik, ku dengar alunan kecapi
Yang berlari di setiap melodi
Yang kadang tak memiliki arti
Tapi mampu dipahami
Dan biarkan aku mengejarnya, merasakannya sendiri.


Sunday, January 13, 2013

#Day7 Roads Untraveled

Di postingan kali ini saya cuma pengin posting lirik lagu terbaru Linkin Park dari album Living Things yang judulnya sudah saya tulis di atas. Kenapa saya posting lirik tersebut? soalnya lagunya keren banget (buat saya, gak tahu buat orang lain). Liriknya sederhana tapi sangat bermakna and pas didengerin tuh lagu, rasanya adem. Cobain deh kalo nggak percaya. Selain itu, lirik lagu ini saya pikir ada kaitannya dengan dua postingan saya sebelumnya.


weep not for roads untraveled
weep not for paths left alone
'cause beyond every bend
is a long blinding end
it's the worst kind of pain
I've known

give up your heart left broken
and let that mistake pass on
'cause the love that you lost
wasn't worth what it cost
and in time you'll be glad it's gone

weep not for roads untraveled
weep not for sights unseen
may your love never end
and if you need a friend
there's a seat here alongside me