Silahkan kau berlari
Tapi biarkan aku berdiri di atas pijakan kakiku
sendiri
Mengamati.
Silahkan kau berteriak!
Tapi diriku jangan kau ajak
Karena matamu dan mataku berbeda jarak
“Kau egois!”
Ya, aku egois
Tapi lihat dirimu, kau buat orang lain 'menangis', meringis,
Itukah yang kau sebut 'eksis'?
Itukah yang kau sebut 'eksis'?
Siapa yang egois?
“Bisamu hanya diam saja!”
Lihat dirimu, kau berbuat apa saja tapi tak memiliki
rasa,
“Hei, aku berjuang demi saudara, demi mereka yang
ditindas semena-mena”
Hei, kau pikir karena demi saudara lantas kau boleh
bertindak tanpa kacamata?
Aku tahu mungkin yang kau bawa logam mulia
Tapi tetap saja kau bungkus dengan tai manusia.
Ingat sodara! Aku tak kan pernah menyentuhnya
Tak kan pernah
Bahkan hingga kau ganti dengan bungkus tai sapi
Australia.
Biarkan aku tetap terdiam,
‘Diam’ dalam definisiku.
0 komentar:
Post a Comment